Masih jelas di ingatan kebakaran hutan sekitar tahun 2015 di Kalimantan. Sebagai perantau yang baru menginjakkan kaki di Banjarmasin, saya cukup kaget dengan apa yang terjadi. Saat itu saya masih bekerja di sebuah sekolah berasrama. Udara yang diselimuti asap benar-benar sangat tebal.
Saking tebalnya, Gedung depan asrama tidak terlihat lagi. Untuk jalan ke sekolah pun jarak pandang mungkin hanya sekitar 1 meter. Nafas lumayan susah. Air juga bermasalah. Lupa ada berapa hari kejadian tersebut.
Yang saya ingat lagi, saat harus keluar sekolah, kita memilih jalan lain yang lebih jauh karena kebakaran pohon-pohon di sekitar jalan yang masih berlangsung dan cukup mengerikan. Belum lagi kebakaran di samping sekolah. Di sini memang masih banyak pohon dan rawa. Bahkan ada hutan kecil juga dekat sini.
Kemarin, tepatnya 29 Mei 2023, saya mengikuti webinar dari Eco Blogger yang bertemakan “Peran Komunitas untuk Menjaga Hutan dalam Mitigasi Perubahan Iklim”. Saat itu ada dua orang pemateri, yaitu Kak Christian Natalie, Manager Program Hutan Itu Indonesia, dan Mbak Azizah Nurul Amanah, dari Selaras, Musi Banyuasin, Lingkar Temu Kabupaten Lestari.
Dalam webinar tersebut, pemateri pertama Kak Tian, beliau membahas mengenai perubahan iklim yang kini panasnya bertambah. Kalau AC mungkin beda 1-5 derajat gak beda jauh. Tapi ini panasnya bumi itu mirip badan kita. Kalau normalnya 37, maka 38 derajat berarti udah demam.
Manfaat Hutan untuk Menjaga Iklim
Nah, untuk mencegah dampak perubahan iklim semakin buruk, salah satu cara yang bisa kita lakukan adalah dengan menjaga hutan. Lantas, apa manfaat hutan untuk iklim?
Hutan memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga iklim bumi. Berikut adalah beberapa manfaat hutan dalam menjaga iklim:
- Penyerapan Karbon: Hutan berperan sebagai penyerap karbon alami melalui proses fotosintesis. Pohon-pohon di hutan mengambil karbon dioksida (CO2) dari atmosfer dan menyimpannya dalam biomasa tumbuhan dan tanah. Karbon yang disimpan ini membantu mengurangi konsentrasi CO2 di atmosfer, yang merupakan gas rumah kaca utama yang menyebabkan perubahan iklim.
- Pelepasan Oksigen: Hutan juga memainkan peran penting dalam memproduksi oksigen. Melalui proses fotosintesis, pohon-pohon menghasilkan oksigen yang kita butuhkan untuk bernapas. Oksigen yang dihasilkan oleh hutan membantu menjaga keseimbangan atmosfer dan mendukung kehidupan makhluk di bumi.
- Pengendalian Iklim Mikro: Hutan berkontribusi dalam membentuk iklim mikro di sekitarnya. Daerah dengan hutan yang luas cenderung memiliki suhu yang lebih sejuk dan lembap. Pepohonan hutan menyerap panas matahari dan mengurangi efek pemanasan global di wilayah tersebut. Selain itu, hutan juga dapat mengurangi tingkat penguapan air, menghambat angin, dan meminimalkan erosi tanah, yang semuanya berkontribusi pada stabilitas iklim mikro.
- Perlindungan terhadap Bencana Alam: Hutan dapat berfungsi sebagai benteng alami yang melindungi daerah dari bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor. Akar pohon membantu mengikat tanah secara erat, mencegah erosi dan longsoran tanah. Daun dan ranting yang jatuh membantu meresap dan menahan air hujan, mengurangi risiko banjir. Hutan juga membantu mengurangi kecepatan angin dan menghalangi pergerakan gempa bumi, sehingga dapat meminimalkan dampak dari bencana tersebut.
- Konservasi Keanekaragaman Hayati: Hutan menyediakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan. Keanekaragaman hayati yang tinggi di hutan memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan memberikan jasa ekosistem yang penting bagi manusia. Kehadiran spesies yang beragam membantu mempertahankan kestabilan lingkungan dan meningkatkan daya tahan ekosistem terhadap perubahan iklim.
Dalam rangka menjaga iklim global dan mengurangi efek perubahan iklim, penting untuk melindungi hutan yang ada dan mendorong penghijauan serta restorasi hutan yang telah rusak. Mengurangi deforestasi dan meningkatkan upaya konservasi hutan adalah langkah-langkah penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang kita hadapi saat ini.
Di sesi kedua webinar, ada Kak Azizah dari LTKL menceritakan tentang Kab. Musi Banyuasin. Kab. Banyuasin adalah salah satu anggota yang bergabung dengan LTKL. Kab. Musi Banyuasin adalah kabupaten terkaya di provinsi Sumatra Selatan. Mulai dari sumber minyak, kelapa sawit, karet, dll. Lingkar Temu Kabupaten Lestari membantu mendorong pemerintah kabupaten dan masyarakat untuk menjaga wilayah lestari dan memanfaatkan hasil alam. Salah satu hasil alam yang dikelola adalah limbah gambir. Getahnya digunakan sebagai obat, sedangkan limbahnya diolah Kembali menjadi pewarna alami untuk pakaian. Keren sekali gotong royong mulai dari petani hingga masyarakat. Kain yang dihasilkan dinamakan kain gambo.
Jadi, dalam menjaga hutan. memanfaatkan hasil alam non kayu bisa menjadi salah satu caranya. Selain itu, kita juga bisa ikut mulai menceritakan tentang hutan dan merayakan hari hutan meski dari Kota.
Cara Kampanye untuk Menjaga Hutan Indonesia
Kampanye untuk menjaga hutan Indonesia dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai cara dan strategi yang efektif. Berikut ini beberapa langkah yang dapat diambil:
- Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Salah satu langkah penting adalah meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga hutan. Kampanye dapat dilakukan melalui penyuluhan di sekolah-sekolah, penggalangan dana, seminar, pameran, dan acara publik lainnya. Masyarakat perlu diberikan informasi tentang manfaat hutan, kerugian dari deforestasi, serta bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam menjaga dan melestarikan hutan.
- Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat secara aktif dalam upaya menjaga hutan sangat penting. Kampanye dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam kegiatan seperti penanaman pohon, patroli hutan, dan pengelolaan hutan yang berkelanjutan. Ini dapat dilakukan melalui kemitraan dengan komunitas lokal, organisasi masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat yang peduli terhadap hutan.
- Penggunaan Media Sosial: Memanfaatkan media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube dapat menjadi alat yang efektif dalam menyebarkan pesan tentang perlindungan hutan. Membuat kampanye daring dengan tagar (hashtag) yang relevan, mengunggah gambar, video, dan cerita tentang keindahan hutan serta ancaman yang dihadapinya dapat membantu membangkitkan kesadaran dan menggerakkan tindakan.
- Pengaruh para Tokoh dan Selebriti: Melibatkan tokoh masyarakat, selebriti, dan influencer yang peduli terhadap lingkungan dapat membantu meningkatkan visibilitas dan popularitas kampanye. Mereka dapat menjadi juru bicara dan membantu menyebarkan pesan tentang pentingnya menjaga hutan kepada pengikut mereka.
- Advokasi dan Pengaruh Kebijakan: Melakukan advokasi dan mempengaruhi kebijakan pemerintah terkait perlindungan hutan merupakan langkah penting. Kampanye dapat melibatkan petisi, surat kepada pejabat terkait, dan aksi-aksi publik untuk memperjuangkan undang-undang yang lebih kuat dalam melindungi hutan serta pengelolaan yang berkelanjutan.
- Kerjasama dengan Organisasi Lingkungan: Bekerjasama dengan organisasi lingkungan yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam menjaga hutan dapat membantu memperkuat kampanye. Melalui kolaborasi dengan organisasi seperti Hutan Itu Indonesia (HII), Greenpeace, Friends of the Earth dll. Kampanye dapat memanfaatkan sumber daya dan jaringan yang lebih luas untuk mencapai dampak yang lebih besar.
- Mengedukasi Pelaku Industri: Penting juga untuk mengedukasi dan melibatkan pelaku industri, terutama yang terlibat dalam sektor pertanian, perkebunan, atau perburuan liar. Kampanye dapat berfokus pada promosi praktik pertanian berkelanjutan, sertifikasi hutan lestari, dan mempromosikan produk yang ramah lingkungan.
Dalam rangka menjaga iklim global dan mengurangi efek perubahan iklim, penting untuk melindungi hutan yang ada dan mendorong penghijauan serta restorasi hutan yang telah rusak. Mengurangi deforestasi dan meningkatkan upaya konservasi hutan adalah langkah-langkah penting dalam menghadapi tantangan perubahan iklim yang kita hadapi saat ini.
Penutup
Sebenarnya, banyak dari kita sadar akan pentingnya hutan. Sayangnya, tidak banyak dari kita yang tahu bagaimana ikut berkontribusi dalam kampanye menjaga hutan. Berkat webinar kemarin, alhamdulillah saya sedikit tercerahkan. Ternyata meski dari kota, kita bisa ikut berkampanye untuk menjaga hutan. Salah satunya melalui media sosial yang kita punya. Kita juga bisa ikut donasi atau terjun langsung dengan organisasi yang bergerak di bidangnya. Karena manfaat hutan sangatlah banyak untuk membantu mencegah perubahan iklim yang lebih buruk. Yuk Jaga Hutan!
2000-an awal dari Cengkareng ke arah tol bandara itu di kiri-kanan masih banyak rawa, sekarang hilang. Senasib dengan hutan
BalasHapusterimakasih sharingnya kak, banyak hal ya yg bisa dilakukan utk membantu hutan kita lestari, tak perlu terjun langsung lewat untaian kata kita juga bisa
BalasHapusTulisan ini memgingatkanku pada matakuliah judulnya rekayasa sosial terus praktik bik dari reksos ini adalah adanya prokling upaya yang dilakukan beberapa daerah terkait menjaga lingkungan. Kira2 bisa diadopsi gakbya di daerah lain. Sepetti ide ditukisan ini juga
BalasHapuswah mantap ya kak musi banyu asin, membantu mendorong pemerintah kabupaten dan masyarakat untuk menjaga wilayah lestari dan memanfaatkan hasil alam. Dengan bergotong royong bersama-sama. Btw, aku penasaran sama Kain yang dihasilkan, kain gambo, semoga suatu saat bisa melihatnya langsung, deket kotaku soalnya
BalasHapusThank you informasinya kak, kita yang hidup jauh dari hutan dan ingin berkontribusi jadi bisa take action untuk sama sama menjaga bumi ini.
BalasHapusGak kebayang kalau bumi sudah demam, bagaimana manusia nya ya Kak. Semoga orang-orang bisa semakin sadar lingkungan, dengan tidak lagi membakar hutan/ lahan 🤲🏻
BalasHapusiya nie betul banget kalau bukan kita yg menjaga lingkungan ya siapa lagi yaa a ... padahal ini semua untuk kebaikan kita bersama
BalasHapusiya nie betul banget kalau bukan kita yg menjaga lingkungan ya siapa lagi yaa a ... padahal ini semua untuk kebaikan kita bersama
BalasHapus