Sejak resign dari kantor, THR bukan lagi penghasilan yang ditunggu-tunggu. Ada yang sama? Hehe. Tapi berbeda dengan suami yang Alhamdulillah masih mendapatkan jatah THR setiap tahunnya. Tapi biasanya urusan uang lebih, tetap dikelola suami sendiri. Soalnya saya bukan tipe orang yang mampu mengatur keuangan dengan bijak.
Lantas, sebenarnya apa sih THR, siapa yang bisa mendapatkan THR, dan bagaimana peruntukannya?
Pengertian THR
THR (Tunjangan Hari Raya) adalah gaji ke-13 yang diterima oleh karyawan dalam setahun di Indonesia. THR adalah tunjangan yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan pada saat hari raya keagamaan seperti Idul Fitri atau Natal. Bangsa Indonesia yang terkenal untuk hidup rukun dalam keragaman agama, sehingga setiap agama mempunyai kegiatan keagamaan yang tentunya dinikmati oleh umat masing-masing pada tiap tahun.
THR ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan harus diberikan oleh perusahaan kepada semua karyawannya. Persentase dari THR sebesar satu kali gaji pokok, dan maksimal pemberian tersebut pada momen Hari Raya.
THR memiliki peran penting sebagai upaya perusahaan dalam memberikan kepuasan kepada karyawannya yang membantu meningkatkan motivasi mereka dalam bekerja. THR juga dianggap sebagai bentuk penghargaan atas kinerja yang baik selama setahun dan membantu karyawan dalam memenuhi kebutuhan mereka selama liburan hari raya.
Dalam penentuan jumlah THR, perusahaan harus mempertimbangkan masa kerja, gaji pokok, dan kinerja karyawan. Setiap karyawan memiliki hak atas THR, tetapi ada pengecualian untuk karyawan yang bekerja kurang dari satu tahun atau karyawan yang telah dipecat. Perusahaan yang tidak memberikan THR dapat dikenakan sanksi administratif dan pidana.
Siapa Saja yang Dapat THR?
Mungkin banyak yang bertanya-tanya, apakah jika baru saja bekerja 2 bulan misalnya, kita bisa dapat THR?
Nah, THR atau Tunjangan Hari Raya adalah hak yang diberikan kepada pekerja atau karyawan pada saat hari raya Idul Fitri atau Natal. THR diberikan sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras dan dedikasi para karyawan.
Sebagai aturan umum, THR diberikan kepada karyawan yang sudah bekerja minimal 3-6 bulan di perusahaan. Namun, ada beberapa sektor atau kategori pekerja yang tidak mendapatkan THR, seperti pekerjaan informal atau freelance seperti saya.
Selain pagu minimal, pemberian THR juga tergantung pada kebijakan perusahaan. Ada perusahaan yang memberikan THR semua karyawannya tanpa terkecuali, namun ada juga yang membatasi pemberian THR hanya untuk karyawan tetap atau berdasarkan kriteria tertentu.
Dalam kasus karyawan yang berstatus pegawai kontrak atau outsourcing, pemberian THR tergantung pada kontrak kerja yang sudah disepakati. Jika dalam kontrak kerja sudah diatur mengenai pemberian THR, maka perusahaan harus memenuhinya. Jadi teman-teman sebelum teken kontrak, harus melihat dengan teliti mengenai ketentuannya. Jangan sampai ternyata dalam kontrak memang tidak mendapatkan THR, tapi protes saat diberlakukan hehe.
Dalam paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa karyawan atau pekerja yang mendapatkan THR adalah mereka yang sudah bekerja minimal 3-6 bulan di perusahaan dan masih tergantung pada kebijakan atau kontrak kerja yang berlaku. Di Era internet cepat saat ini, kita bisa dengan mudah mengetahui tentang ketentuan THR dan lainnya. Jadi pastikan mencari tahu terlebih dahulu sebelum menekan kontrak kerja ya.
Bagaimana Mengelola Uang THR?
Setiap kali menerima uang THR tentu sangat menyenangkan. Namun, saat menggunakannya, kita harus bijak agar uang tersebut tidak habis sia-sia dan bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Berikut ini adalah beberapa tips dalam menggunakan uang THR:
1. Buat anggaran pengeluaran
Sebelum mulai menggunakan uang THR, penting untuk membuat anggaran pengeluaran terlebih dahulu. Buatlah daftar yang detail mengenai sejumlah pengeluaran yang harus dikeluarkan dalam beberapa bulan ke depan. Hal ini akan membantu Anda mengetahui seberapa besar uang THR yang dapat dihabiskan dalam setiap kategori pengeluaran.
Saran saya gunakan aplikasi catatan keuangan. Teman-teman bisa mengunduh di play store atau app store dengan menggunakan internet provider IndiHome dari Telkom Indonesia agar lebih mudah. Internet cepat dari IndiHome memang sangat memudahkan dalam melakukan banyak aktivitas digital.
2. Bayar utang atau cicilan terlebih dahulu
Jika Anda memiliki utang atau cicilan kartu kredit, usahakan untuk melunasi sejumlah atau bahkan seluruh utang tersebut terlebih dahulu. Ingat, utang itu perihal yang tetap akan dibawa mati. Dalam sebuah hadits dikatakan bahkan utang tidak akan lunas meski kita meninggal dalam kondisi jihad sekalipun. Dengan membayar utang terlebih dahulu, kita akan mengurangi beban finansial di masa depan. Apalagi zaman sekarang mudah sekali mengirim uang dengan fasilitas mobile banking dan internet cepat. Bahkan dengan fitur e-wallet pun saat ini kita bisa transfer ke berbagai bank.
3. Sesuai peruntukan & tetap hemat
Namanya juga Tunjangan Hari Raya, ada baiknya memang dikeluarkan untuk kebutuhan saat hari Raya. Misalnya menambah jumlah kiriman ke orang tua. Membeli kebutuhan keluarga dan sedekah. Karena, nilai pahala saat Ramadhan kan berkali-kali lipat tuh. Sayang jika tidak dimanfaatkan untuk bersedekah. Baik sedekah dengan keluarga atau yang membutuhkan lainnya. Apalagi sekarang bisa bersedekah via internet. Tapi memang jauh lebih baik yang terdekat dahulu.
Tapi ingat, uang THR ini merupakan bonus yang diberikan oleh perusahaan. Jangan sampai uang tersebut membuat kita berfoya-foya sehingga menghabiskan uang yang tak terkira. Belanja kebutuhan penting saja dan jangan membeli barang yang tidak perlu. Seperti baju lebaran harus 2 jenis bahkan lebih hehe.
Entah karena sudah dewasa atau kebiasaan, bisa dibilang sejak kami menikah, tidak pernah berburu baju lebaran secara khusus. Biasanya kami menggunakan baju yang baru dibeli beberapa bulan sebelumnya, atau baju yang memang masih bagus. Tapi kalau anak lebih sering sih, hehe. Lebih sering digunakan juga untuk beli sembako buat keluarga dan untuk angpau.
Berbekal internet cepat, saya bahkan bisa membagikan snack dan angpau pada lebaran tahun lalu di keluarga seberang pulau. Karena tidak bisa pulang kampung saat hamil besar waktu itu, saya meminta tolong adik menyusun pesanan snack dan memasang stiker yang sudah saya order via online.
4. Mewujudkan keinginan
Bagi yang ingin membeli barang yang diinginkan sebenarnya sah-sah saja, tapi sebaiknya belilah barang yang benar-benar bermanfaat dan sesuai kebutuhan. Misalnya berlangganan internet cepat IndiHome. Pastikan barang tersebut penting dan memberikan nilai tambah pada hidup. Jangan membuang uang untuk barang yang tidak penting atau sekadar keinginan untuk ikut tren sesaat saja.
Penutup
THR merupakan rezeki tahunan yang banyak ditunggu-tunggu para karyawan. Haruskah berhemat? Menurut saya tergantung. Jika peruntukannya memang pengeluaran di bulan Ramadhan & Hari Raya, sebaiknya tetap digunakan sebijak mungkin. Jika berhemat dengan cara tidak menggunakannya sama sekali, menurut hemat saya justru tidak sesuai peruntukannya. Jadi kembali lagi pada kita, kita bisa memilih untuk menghabiskan uang THR tersebut sesuai peruntukannya atau tidak.
Ingat, uang THR bukan uang biasa, namun merupakan salah satu pendapatan tambahan yang bisa membuat hidup kita lebih baik. Oleh karena itu, gunakan dengan bijak agar keberlangsungan keuangan tetap terjaga dan mampu mencapai tujuan keuangan jangka panjang. Terakhir, selamat berpuasa!
Ilustrasi: unsplash.com
Posting Komentar
Sebaiknya jangan anonim agar bisa saling mengunjungi ...
Komentar muncul setelah dimoderasi.
Terima kasih telah membaca dan berkomentar 😊
Salam kenal ...