Berawal dari permasalahan yang ada, disitulah inovasi dapat dilakukan. Saat semua pihak di seluruh dunia mencari cara bagaimana mengurangi penggunaan plastik kemasan, saat itulah alternatif kemasan yang lebih ramah lingkungan diproduksi.
Dengan bahan material yang lebih mudah di daur ulang, biasanya harga kemasan yang dibuat khusus agar ramah lingkungan memiliki harga jual yang lebih tinggi dari kemasan yang terbuat dari plastik.
Jika sebagian dari Anda bertanya-tanya mengapa alternatif kemasan memiliki kemasan yang lebih tinggi maka jawabannya adalah teknologi yang digunakan jauh lebih canggih sehingga membutuhkan biaya tambahan.
Banyak para ahli yang memerlukan waktu untuk melakukan riset bahan dan material yang tepat agar aman digunakan. Seluruh pihak swasta di dunia memikirkan cara bagaimana menyelesaikan permasalahan limbah. Salah satunya Asia Pulp and Paper yang saat ini sedang mengembangkan bahan pelapis kertas ramah lingkungan.
Asia Pulp and Paper bekerjasama dengan perusahaan petrokimia K Geocentric Co. asal Korea Selatan. Kedua perusahaan ini bersama-sama mengembangkan kertas yang ramah lingkungan agar mudah di daur ulang dan bebas dari bahan kimia.
Dengan terjalinnya kerjasama antara Asia Pulp and Paper dan K Geocentric Co., diharapkan bahan kertas kemasan ramah lingkungan dapat menggantikan kemasan plastik.
Pengembangan Packaging Eco-Friendly
Nantinya, bahan yang dipilih untuk kemasan yang lebih ramah lingkungan akan melewati serangkaian tes laboratorium sebelum diproduksi secara massal oleh Asia Pulp and Paper. Perusahaan asal Korea Selatan, K Geocentric Co akan mengembangkan bahan pelapis berdasarkan poliolefin (PO) berkinerja tinggi yang semakin banyak digunakan untuk bahan kemasan makanan dan aplikasi biomedis.
Jenis poliolefin memiliki performa yang tinggi sehingga masuk ke dalam kategori bahan ramah lingkungan karena kekuatan rekat yang lebih besar. Bahkan, dengan jumlah penggunaan yang lebih sedikit dibandingkan dengan jenis bahan pelapis lainnya.
Alasan K Geocentric Co memilih untuk menggunakan poliolefin karena jenis bahan ini tidak dapat terurai secara hayati. Namun, jika digunakan untuk bahan kertas ramah lingkungan, nantinya kemasan dari kertas tersebut akan lebih mudah di daur ulang dibandingkan dengan kertas kemasan yang ada.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang memudahkan pengembangan bahan ramah lingkungan, kertas daur ulang diharapkan dapat menggantikan kemasan kantong plastik di industri makanan dan minuman untuk memenuhi standar lingkungan, sosial dan tata kelola. Hingga saat ini, jenis bahan polietilen (PE) yang merupakan bahan pelapis kemasan paling populer untuk kemasan berbahan kertas. Bahkan, K Geocentric Co memproduksi jenis PE mencapai 400.000 ton setiap tahunnya.
Bahkan, K Geocentric Co telah meningkatkan produksi poliolefin yang ramah lingkungan dengan memutuskan untuk melakukan akuisisi bisnis PO fungsional dari perusahaan kimia dari Perancis. Nantinya, Asia Pulp and Paper lah yang akan memproduksi kemasan ramah lingkungan tersebut.
Komitmen Asia Pulp and Paper
Beberapa tahun terakhir, APP telah menghasilkan strategi dan inovasi dari komitmen yang ingin dicapainya yaitu menuju bisnis yang sustainable. Mulai dari menerapkan program IIFS, melakukan kolaborasi pengelolaan konservasi kolaboratif, rutin memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang manajemen kebakaran pun telah dilakukan.
Beberapa upaya tersebut menjadi bukti nyata komitmen APP untuk melindungi lingkungan dengan cara yang baru. Walaupun pengembangannya membutuhkan waktu yang lama, namun APP tidak menyerah dan selalu mencoba mengupayakan terobosan inovatif yang baru.
Salut dengan upaya yg dilakukan Asia Pulp and Paper. Semoga diikuti oleh perusahaan lain ya sehingga tidak hanya memikirkan keuntungan tapi juga menjaga kelestarian lingkungan
BalasHapusKayu-pulp-kertas memang seperti 2 bilah mata pisau, tapi kalau eco friendly begini lebih aman ya
BalasHapus