Siapa yang tidak kenal sagu?
Makanan yang bisa diolah berbagai masakan mulai dari makanan berat yang asin hingga cemilan yang manis-manis ini, ternyata adalah pangan yang berasal dari Hutan.
10 MAKANAN KHAS OLAHAN SAGU
Pertama kali sadar bahwa yang
saya makan dari bahan sagu adalah ketika makan yang namanya kapurung. Sebuah
masakan khas Palopo, Sulawesi Selatan. Masakan ini berupa sagu yang sudah
dikentalkan dan dibulat-bulat, lalu ditambahkan dengan kuah yang berisi sayur,
ikan, kacang, dan bumbu-bumbu lainnya. Makanan ini sungguh lezat. Dan ternyata,
olahan sagu seperti ini tidak hanya berasal dari daerah Palopo, juga ada yang
berasal dari Ambon, Maluku, yang namanya papeda.
Lalu makanan apa saja yang bisa diolah dari sagu?
1. Bubur Sagu Khas Ambon
Makanan lokal khas Ambon ini biasanya dihidangkan
ketiaka menjelang berbuka puasa.
2. Lompong Sagu
Lompong
sagu berasal dari Sumatera Barat. Kue Hasilnya, kue yang bertekstur kenyal dan
manis ini sering
dijadikan panganan di hari raya. Lompong sagu dibuat dengan campuran santan,
pisang kepok, serta gula aren.
3. Bagea
Kue
asal Maluku ini berbentuk bulat dan terasa manis. Salah satu
favorit olahan sagu yang saya suka. Bagea
biasa dijadikan kudapan sambil menyeruput kopi atau teh. Tidak hanya
menggunakan sagu, bagea juga dibuat dengan tambahan kenari cincang, terigu,
kacang tanah yang dihaluskan, cengkeh, kayu manis, hingga minyak sayur.
4. Rangi
Camilan ini adalah camilan khas Betawi. Bisa ditemukan
pada pada pasar-pasar
tradisional di sekitar jakarta. Setelah
matang, kue rangi akan diberikan parutan kelapa di atasnya, lengkap dengan saus
yang dibuat dari gula merah yang dilarutkan dengan tepung kanji.
Sebagai
varian rasa,
saus gula merah ini terkadang diberikan irisan nangka hingga durian. Tujuannya
tak lain untuk menambah cita rasa dan keharuman kue, sehingga menarik minat
orang agar membelinya.
5. Ongol-Ongol Sagu
Hampir semua orang kenal olahan ini. Selain bisa saya
temukan di Sulawesi, ternyata kue ini berasal dari daerah Jawa Barat. Punya rasa manis dan tekstur kenyal.
Aroma harumnya bersumber dari campuran daun pandan beserta kelapa. Saat
disajikan, ongol-ongol diberikan sedikit parutan kelapa.
6. Laupek Sage
Laupek
sage yang menjadi kue khas dari Aceh ini, disajikan dengan balutan daun dan dimasak dengan
cara dikukus. Kue ini memiliki rasa
yang gurih dan tekstur kenyal. Di daerah asalnya, laupek sage disajikan kala
acara-acara besar atau hajatan yang melibatkan keluarga besar. Laupek sage juga
dikenal dengan nama lapek
sagu atau timphan
burune.
7. Sagon
Untuk
membuatnya, Anda memerlukan campuran gula halus, kelapa parut, santan kental,
telur ayam, juga margarin. Kue
kering yang disebut dengan nama sagon ini juga sering menjadi primadona sajian
di kala Lebaran. Kue sagon punya rasa yang gurih dan tekstur yang lembut dan
kering ketika digigit.
8. Sagu Lempeng
Kue
sagu lempeng cukup banyak dimintai. Tidak hanya bisa ditemui di Maluku dan Riau, tapi juga di
kawasan Kalimantan Barat hingga ke Papua. Uniknya, meski cukup disukai namun
kue ini sangat jarang dijajakan di pasar-pasar tradisional.
9. Papeda
Makanan khas Ambon ini adalah makan gurih/asin yang
baisanya menajdi amkanan pokok. Rasanya enak. Didampingi dengan berbagai lauk
dan sayur sebagai pelengkap.
10. Kapurung
Makanan
khas dari Sulawesi Selatan ini punya cita rasa yang hampir menyamai papeda.
Bedanya adalah kapurung dalam penyajian semuanya langsung dicampur. Sedangkan
papeda dipisah-pisah. Saat akan ditunagkan ke piring barulah dicampur. Nama lain dari kapurung adalah bugalu atau pugalu.
Itulah
beberapa olahan sagu yang
bisa kita nikmati di
rumah bahkan sudah ada beberapa warung yang menyediakan. Itu hanya beberapa jenis saja, sisanya masih banyak lagi macam-macam olahan sagu di setiap daerah. Kalau ditulis semua blognya nanti jadi berubah jadi tempat resep, ehe. O ya jika ingin
mengolah sendiri, pastikan membuatnya dengan tepung sagu yang berkualitas ya.
KANDUNGAN SAGU
Tadi sudah ngomong soal olahan sagu, kini kita bahas
kandungannya yuk. Ternyata, sagu memiliki banyak kandungan yang sangat bermanfaat
bagi tubuh. Ini
dia apa saja kandungan
gizi yang dimiliki dalam 100 gram sagu sebagaimana dilansir dari fatsecret.co.id,
berikut ini:
- Total Kalori: 354 Kkal
- Lemak: 0,05 gram
- Protein: 0,42 gram
- Kalium: 16 mg
- Kalsium: 10 mg
- Sodium: 1 mg
- Fosfor: 13 mg
- Zat Besi: 0,6 mg
- Karbohidrat: 87,55 gram
- Serat: 1 gram
- Gula 3,25 gram
- Vitamin B1: 0,01 mg
MANFAAT SAGU BAGI TUBUH
Dalam memilih makanan, sebaiknya kita memilih yang
memiliki manfaat untuk tubuh. Apalagi jika makanan tersebut alami dan berasal
dari hutan Indonesia. Ternyata, sagu memiliki manfaat yang begitu banyak. Yuk
disimak :
1. Menekan Gula Darah
Bagi penderita diaebets, sagu sangat disarankan untuk
dikonsumsi, Mengapa?
Karena konsumsi
sagu dapat mencegah terjadinya kristalisasi gula di dalam darah. Pembentukkan
kristal tersebutlah yang kerap mengakibatkan peningkatan gula darah.
2. Menghambat Penyumbatan Aliran Darah
Selain
bisa menekan laju gula darah, sagu juga dapat mencegah risiko terjadinya
penyumbatan aliran darah. Tentu kita tahu bahwa peredaran darah yang lancar akan sangat memengaruhi
kesehatan organ dan tubuh kita. Bila dikonsumsi secara rutin, maka bisa
memperkecil risiko terkena gangguan pada pembukuh darah.
3. Mencegah Risiko Kanker Usus
Kandungan
serat sagu dapat bekerja sebagai probiotik alami dalam usus. Seperti yang kita ketahui, serat
berperan penting dalam membantu sistem pencernaan. Sedangkan probiotik dapat
membantu menjaga kestabilan mikroba alami di dalam usus halus. Dengan demikian,
gangguan pada sistem cerna—khususnya pada usus, dapat dicegah.
Apalagi yang memiliki balita yang sembelit, katanya
sagu bisa dimanfaatkan untuk melancarkan pencernaan si kecil.
4. Meningkatkan Kepadatan Tulang
Anak-anak maupun orang dewasa masih sangat membutuhkan
kalsium. Kandungan sagu tenryata memiliki banyak kalsium yang bermanfaat untuk
pertumbuhan anak-anak dan mencegah osteopororsis pada orang tua.
Selain
itu, fosfor di dalam sagu berperan sebagai komponen aktif yang dapat
meningkatkan kualitas tulang dan gigi kita. Terlebih untuk mereka yang sudah berusia lanjut.
5. Mencegah Kembung
Ternyata perut kembung bisa diatasi dengan memakan
sagu. Karena dengan sagu, bisa membantu melancarkan pencernaan
6. Alternatif Diet Sehat
Di daerah Timur sana, sagu menajdi bahan pokok. Kalau
kita bahan pokoknya (karbohidrat) beras, ternyata bahan pokok sebagian orang
adalah sagu. Agar bisa kenyang lebih lama, nasi bisa diganti dengan sagu. Hal
itu bisa menajdi alternative diet nasi bagi yang ingin menurunkan berat abdan.
MENGENAL SAGU, SEBAGAI PANGAN YANG BERASAL DARI HUTAN
Dengan fakta bahwa Indonesia memiliki lahan sagu terluas di dunia, pemerintah seharusnya dapat membantu dan mewujudkan kesempatan untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen sagu terbesar di dunia.
Hal itu
secara tidak langsung juga menjadi salah satu jalan untuk menyejahterakan rakyat di Indonesia
Bagian Timur, tidak
dimungkiri juga di seluruh Indonesia.
"Pohon sagu atau sago palm (Metroxylon sagu) adalah tanaman asli Indonesia yang menjadi sumber karbohidrat utama," ujar Bambang Hariyanto, Peneliti Utama di Pusat Teknologi Agroindustri Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) di Jakarta, Rabu (8/6/2016).
Selain
diolah sebagai sumber pangan, sagu juga punya manfaat lain, yaitu dapat digunakan sebagai makanan sehat (rendah kadar glikemik), juga dapat dipakai untuk bioethanol, untuk industri makanan dan minuman, pakan
ternak, industri kertas, farmasi, gula, dan lainnya.
Perlu diketahui, selain dikenal hidup paling
banyak di Papua,
pohon sagu juga terdapat di Pulau lainnya, yaitu Maluku, Sulawesi, Kalimantan,
Sumatera, Kepulauan Riau dan Kepulauan Mentawai. Namun, memang pada
dasarnya sebagian besar pohon sagu terdapat
di Papua dengan luasan lahan 1,20 juta hektar (ha). Untuk masyarakat yang berdomisili di
kawasan Maluku, Nusa Tenggara, hingga ke Papua, sagu merupakan makanan pokok.
Sebagai sumber pangan yang
berasal dari hutan, tentu sudah banyak kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemerintah
dan organisai-organisasi lain untuk menjaga hutan Indonesia, khususnya produksi
sagu ini. Karena hutan adalah salah satu lingkungan yang wajib dijaga
kelestariaannya. Salah satu oragnisasi yang gencar sejak tahun 1980 adalah
WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia).
PAHLAWAN ITU BERNAMA WALHI
Tentang WALHI
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) merupakan
sebuah organisasi gerakan lingkungan hidup terbesar di Indonesia, dengan jumlah
anggota sebanyak 487 organisasi dari unsur organisasi non pemerintah dan
organisasi pencinta alam, serta 203 anggota individu yang tersebar di 28
propinsi di Indonesia. Sejak tahun 1980 hingga saat ini, WALHI secara aktif
mendorong upaya-upaya penyelamatan dan pemulihan lingkungan hidup di Indonesia. (wikipedia)
WALHI bekerja untuk terus mendorong terwujudnya pengakuan hak atas lingkungan
hidup, dilindungi serta dipenuhinya hak asasi manusia sebagai bentuk tanggung
jawab Negara atas pemunuhan sumber-sumber kehidupan rakyat.
WALHI melakukan kampanye internasional bersama
berbagai jaringan internasional lainnya yang memiliki keprihatinan yang sama
terhadap ketidakadilan lingkungan hidup. Salah satunya dengan menjadi anggota
Friends of the Earth International (FoEI) – federasi lingkungan hidup sedunia
dengan 71 organisasi anggota di 70 negara, dan memiliki lebih dari satu juta
anggota individu.
Permasalahan lingkungan saling terkait dan telah
berdampak besar terhadap kehidupan masnusia dalam bentuk pemiskinan,
ketidakadilan dan menurunnya kualitas hidup manusia. Sebagai solusi,
penyelamatan lingkungan hidup harus menjadi sebuah gerakan publik.
Sebagai organisasi publik, WALHI terus berupaya:
- Menjadi organisasi yang populis, inklusif dan bersahabat.
- Menjadi organisasi yang bertanggung gugat dan transparan.
- Mengelola pengetahuan yang dikumpulkannya untuk mendukung upaya penyelamatan lingkungan hidup yang dilakukan anggota dan jaringannya maupun publik.
- Menjadi sumberdaya ide, kreatifitas dan kaderisasi kepemimpinan dalam penyelamatan lingkungan hidup.
- Menggalang dukungan nyata dari berbagai elemen di masyarakat.
- Menajamkan fokus dan prioritas dalam mengelola Kampanye dan advokasi untuk berbagai isu:
- Air, pangan dan keberlanjutan
- Hutan dan Perkebunan
- Energi dan Tambang
- Pesisir dan Laut
- Isu-isu Perkotaan
MARI BERSAMA MENJAGA HUTAN BERSAMA WALHI
Kita tahu sebelumnya bahwa sagu merupakan makanan pokok
sekaligus identitas dari bangsa Papua. Keberadaan hutan sagu juga telah
terbukti mampu menjaga kesuburan tanah dan mempertahankan ekosistem yang ada di
Papua.
Dikutip dari artikel di Jubi, Ketua Solidaritas Pedagang Asli
Papua (SOLPAP), Frengky Warer, mengatakan, dengan berbagai kelebihan
itu, ia menyayangkan ada banyak hutan sagu yang beralih fungsi.
“Hutan sagu sebagai pelindung lahan gambut yang
membuat tanah subur selain untuk tumbuhan, bermanfaat juga untuk ekosistem yang
ada di danau, seperti ikan dan lainnya,” katanya.
Ia menambahkan hutan sagu sangat berperan penting
dalam memasok cadangan humus. Ia berharap masyarakat dan para tokoh adat
baik ondoafi dan ondofolo dapat menjaga dusun hutan sagu mereka agar tidak di
manfaatkan oleh orang lain.
Manfaat menanam dan melestarikan pohon sagu itu bisa jangka panjang. Satu pohon sagu bisa dimanfaatkan selama lima
hingga sepuluh tahun. Lahan sagu yang dibakar, dipastikan tak bisa dimanfaatkan
kembali.
Oleh seorang penduduk Desa Sungai
Tohor bernama Syahruddin yang
desanya mendapat izin praktek legal dalam pengelolaan hutan oleh Kementrian
Lingkungan Hidup mengatakan, “Mengolah lahan sagu sangat menguntungkan. Sebab, hanya dengan menanam satu
pohon sagu, anakan pohon sagu bisa tumbuh menjamur dalam beberapa tahun ke depan. Bahkan
dalam kurun 10 tahun, belasan pohon sagu bisa tumbuh dalam
satu rumpun.
“Jadi kalau sekali kita menanam pohon sagu, sampai anak cucu kita tidak akan pernah habis meskipun setiap tahun dipanen. Seperti kita menanam pohon pisang,” ujar Syahruddin.
Dengan lahan sagu itu, banyak warga yang bisa menyekolahkan anak-anaknya, membiayai kehidupan keluarga sehari-hari, bahkan pergi haji.Termasuk Syahruddin sendiri.
“Sekali panen dengan hasil sekitar 200 batang pohon sagu, saya bisa mendapatkan hasil Rp70-80 juta. Hasil ini terus meningkat. Apalagi setelah adanya skema hutan desa. Dampak lainnya juga masyarakat semakin tenang saat mengelola lahan karena tidak perlu takut lagi lahan yang dikelola ada di kawasan hutan,” tambah Sayahruddin.
Sayangnya, hanya sedikit yang memanfaatkan sagu
dengan baik. Selain Pemanfaatannya yang tidak maksimal, upaya
pelestariannya pun sangat lemah. Salah satu contoh di Papua, Pemerintah
Kabupaten Jayapura sebetulnya sudah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 3
tahun 2000 tentang Pelestarian Kawasan Hutan Sagu. Sayangnya, peraturan ini
seperti tidak diindahkan. Alih fungsi hutan sagu pun terus terjadi. Baik untuk
infrastruktur, perkebunan, pangan, dan investasi berbasis lahan lainnya.
Banyak kampanye-kampanye yang dilakukan WALHI untuk mendukung pelestarian hutan. Termasuk menyurati para instansi berkepentingan, juga mengajak masyarakat secara langsung. Beberapa agenda kampanye dibungkus menarik dalam sebuah kegiatan. Salah satunya acara Festival yang diadakan 2019 kemarin.
Green Youth Movement bekerjasama dengan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Sulsel telah menggelar FestForest 2019 di Gedung Bulog Lappo Ase Pettarani Makassar, pada hari Kamis, 28 November lalu.
Dalam FestForest 2019 yang diadakan WALHI tersebut,
WALHI mengatakan bahwa hutan adalah urat nadi kehidupan.
"Hutan bukan hanya sebatang pohon, hutan adalah urat nadi kehidupan. Hutan adalah sumber kehidupan dan hutan itu buat masyarakat khususnya yang tinggal di sekitar kawasan hutan, punya arti yang luar biasa," kata Khalisah Khalid.
"Kegiatan ini sebagai wadah untuk mengkampanyekan upaya pentingnya melestarikan dan melindungi hutan di Sulsel dan juga untuk menggalang dukungan publik yang terkhusus juga pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan Sulsel" ucap Ketua Panitia Mira Janna.
Sebagai sumber pangan dari hutan, sekaligus sumber
penghasilan oleh banyak keluarga Indonesia, sagu sangat bermanfaat dalam kehidupan
mereka sehari-hari. Hutan harus bijak dikelola untuk kepentingan masyarakat,
bukan hanya kepentingan individu atau kelompok. Selain itu, menjaga hutan
dengan baik akan memberikan dampak lingkungan yang tentunya juga baik untuk
saat ini dan masa akan datang kelak.
Bersama pemerintah, WALHI, dan masyarakat, mari bersinergi
mewujudkan Indonesia yang berjuang untuk menjaga lingkungan hidup, khususnya
hutan Indonesia.
"Tapi percayalah hidup kita akan berkurang
kualitasnya kalau hutan kita semakin rusak. Percayalah, masa depan generasi kita juga akan
semakin suram kalau kita tidak memilik hutan yang lestari," -WALHI-
Sumber Gambar & Kartun Animasi :
pngimage.net
http://www.fizgraphic.com cew animasi
greeners.co
https://masakanbundanusantara.blogspot.com
https://pantaugambut.id/cerita/sagu-sentani-dari-bahan-pangan-hingga-mas-kawin
Sumber Artikel :
https://ramesia.com/olahan-sagu/
https://ekonomi.bisnis.com/read/20160608/99/555583/hutan-sagu-kunci-kesejahteraan-kawasan-timur-indonesia
https://jaring.id/solution-journalism-lingkungan/hutan-subur-sagu-tumbuh-menjamur/
https://www.jubi.co.id/hutan-sagu-simbol-suburnya-tanah-jangan-dialihfungsikan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Wahana_Lingkungan_Hidup_Indonesia
https://walhibali.org/
https://walhi.or.id/eksekutif-daerah
http://fwi.or.id/publikasi/hasil-hutan-yang-diabaikan-sagu-nasibmu-kini/
https://kabar.news/festforest-2019-walhi-hutan-adalah-urat-nadi-kehidupan
https://fatsecret.co.id
Aku baru tahu kalo sagu banyak kandungan gizinya, aku kira ya karbo biasa lah macam tepung-tepungan lain. Btw, aku suka banget sama ongol-ongol sagu🤭🤭. Tiap ketemu selalu aku beli karena rasanya nagih😍.
BalasHapusIya kan aku baru tahu juga. Sama aku juga suka ongol-ongol hihi
Hapuskalau sagu...aku suka pais sagu.di Banjar banyak tuh heheheh...kalau tepung sagu ya cireng dan mpek2 juaranya deh hehehe..makasih sharingnya
BalasHapusiya enak banget Mbak XD
HapusTernyata banyaknya bentuk makanan olahan dari Sagu. Aku taunya papeda, bahkan aku baru tahu kalo rangi juga dari Sagu, hehe. Thanks for sharing Mbak. Seemoga sukses lombanya :)
BalasHapusAamiin makasih Mbak Visya XD
HapusKue rangi jadi makanan favoritku yang terbuat dari sagu. Yang lain juga suka sih, sagon salah satunya. Ah, Indonesia memang kaya banget dengan sumber pangan.
BalasHapusIya enak banget kan kalau cemilan sagu kayak gitu :D
HapusSaya suka bagea dan ongol-ongol Mba, sebenarnya suka semua olahan sagu sih, tapi paling suka ya kedua itu.
BalasHapusRasanya bisa ngemil tanpa henti kalau ada bagea dan ongol-ongol :)
Bener banget Mbak Rey saya juga suka semua olahan sagu hehe :D
Hapusaku kayaknya msih jarang makan sagu2an, dan memang ya, makanan indonesia beragam banget, sampe sagu aja belum keeskplor nih sama aku kulinernya
BalasHapusBanyak juga olahan sagu ya.. dan saya baru familiar sama yang rangi dan ongol2 sagu... jadi penasaran mau coba yg lain
BalasHapusTernyata banyak juga olahan dari sagu, aku kira cuma ada Papeda olahannya. Ternyata kue sagon dan ongol-ongol juga dari sagu, makanan yang sering kumakan ini, hehe. Semoga ke depannya makanan olahan sagu ini bisa terus diperkenalkan ke warga nusantara biar lebih kenal lagi
BalasHapusDari 10 makanan di atas saya baru coba 2. Duh mainnya masih kurang jauh nih saya. Semoga lain kali ada kesempatan mencoba makanan-makanan tersebut. Apa lagi sagu kaya akan manfaat ya.
BalasHapusDaku suka olahan sagu saat jadi kue rangi. Bila sagu dimanfaatkan dengan baik, maka hasilnya pun bisa positif juga untuk kita
BalasHapusLove ama
BalasHapuskartunnya. Btw... Sagu itu makanan masa kecilku, biasanya dibuat bubur sih dan aku mikirnya sagu itu less nutrition ahha. Jadi rindu ingin makan bubur lagi deh setelah sekian belasan tahun
aku paling demen sama ongol-ongol dan rangi, ini kesukaan banget kalau lagi beli jajanan pasar. Selain memang rasanya enak dan selalu aku cari dia.
BalasHapusTernhata sagu bisa diolah dengan berbagai cara ya... jadinya tidak bosan untuk konsumsinya. Apalagi sangat baik untuk kesehatan. Artikel ini keren.
BalasHapusTernyata sagu bisa diolah berbagai macam cara ya... jadinya tidak bosan jika dikonsumsi setiap hari. Apalagi sangat bagus bagi kesehatan.
BalasHapusBaru tau ternyata sagu bermanfaat menurunkan gula darah
BalasHapusDari sederet menu, yang pernah nyoba baru bubur sagu ambon
Yang lain perlu dicoba nih 😍
mending ubah gaya hidup dari nasi ke sagu nya, lebih bnyk manfaat kesehatannya. cuma emang musti punya usaha lebih buat ngolah, kl nasi kan , masak jadi. kl sahu musti dikreasikan dl
BalasHapusWahh olahan sagunya enak-enak ya kak,manfaatnya juga banyak ternyata sagu itu ya kak, bener2 sagu pangan dari hutan kaya manfaat dan olahan ya kak. Ada beberapa yang pernah makan olahan dari sagu itu, ada juga yang belum 😊😁
BalasHapusmenarik bnget nih aku belom pernah makan sagu penasaran banget sama rasanya
BalasHapusWaah cocok nih bagi saiya yang sedang diet. Bisa jadi alternatif makanan pengganti beras yang konon kadar gulanya tinggi. Trims sharringnya ya kak
BalasHapusSagu sama ibu saya di bikin lempeng khas Kalimantan. Dimakan pakai gula merah enakkkkkk banget.
BalasHapuswah ternyata hutan pohon sagu terluas di Indonesia ada di dunia ya kak..dan benar bahwa pohon sagu itu seperti pohon pisang sekali tanam tidak bakal habis sepanjang habitat nya terjaga.. btw kalau makanan berbahan sagu suka saya bikin pempek ..lezat rasanya hehe
BalasHapusDari semua makanan yang disebutkan, cuma pernah makan papeda aja selama ini hehe. Oiya kegiatannya Walhi keren sekali, sangat bermanfaat juga.
BalasHapusSagu itu banyak sekali manfaatnya, apalagi kalau jadi olahan makanan yang rata2 memang jadi makanan favorit aku banget.
BalasHapusKue Rangi dan ongol-ongol aku suka. Favorit banget ini juga. Ternyata bahan pangan dari hutan itu banyak yang lezatos juga ya. Hasil olahannya juga nggak kalah sama makanan jenis internasional hihihi
BalasHapusNah ini, salah satu produk hutan yang banyak aku pake. ya buat kue, ya buat camilan. Sumber karbohidrat yang bisa diandalkan sebagai pengganti nasi :)
BalasHapusDengan berbagai manfaat sagu, saya yakin banyak yang merindukan makanan ini. Banyak pula yang sudah sadar back to nature. mengalihkan makanan dari alam. Kalau dibudidayakan lagi, pasti banyak orang yang memburunya. Benar juga, sagu mengandung sedikit gula, hal yang paling dihindari orang2 yang ingin sehat secara benar. hehe...
BalasHapusAku tahu tapi belum pernah coba sedikitpun hehe pantas jadi makanan pokok karena mudah tumbuh di hutan which is Indonesia dulunya adalah hutan.
BalasHapusNo.7 udah nggak asing lagi di daerahku Bengkulu, Sagon.
BalasHapusBiasanya dibuat sewaktu perayaan hari raya Idul Fitri.
Karena proses pembuatan sagon sendiri nggak terlalu banyak
Sagu ini memang jadi bahan makanan pokok dan termasuk bahan pangan yang punya banyak cara dalam pengolahannya ya.. digoreng, dikukus maupun jadi makanan lain selalu bikin lidah bergoyang.. alias enak hehe
BalasHapusPernah sekali makan papeda, apalagi disantap sama ikan kuah kuning. hemmm rasanya enak banget.
BalasHapusDan memang sagu dapat dijadikan berbagai jenis olahan makanan seperti beras...
Aku baca-baca sagu ternyata banyak manfaatnya ya mbak. By the way, ini programnya Walhi ya mbak? Kok aku tertarik banget soalnya banyak bahas tentang hutan dan kebanyakan bahas sumber makanan dari hutan.
BalasHapusTernyata banyak juga ya manfaat sagu. Saya baru nticip papeda, sagon sama kue bagea aja nih, yang lainnya belum pernah nyicip. Tahu namanya juga baru setelah baca artikel ini
BalasHapusSewaktu kecil malah seringnya makan sagu yang masih bubuk. Gak tau itu sagu beneran apa cuma tepung lain yg dibilang sagu. Tapi kalo ongol-ongol malah favorit sejak kecil. Hihi maaf makanan terus fokusnya.
BalasHapussepertinya hanya papeda saja yang sempet saya coba
BalasHapushutan indonesia memang kaya "isinya", apalagi sekarang banyak penebangan hutan dan kebakaran hutan. Padahal kekayaan hutan banyak manfaatnya bagi sekitar
itulah mengapa saya suka banget makan sagu karena khasiatnya bisa menekan gula darah wow kerennn
BalasHapuswahh ternyata byk makanan yang sering aku makan itu bahan dasarnya sagu dan aku gak sadar, wkwkwk
BalasHapusamazing ya bisa diolah jadi buaaanyaakk jenis masakan
dan ada lagi yang terbaru yaitu keripik tempe sagu. kebetulan saya sendiri adalah produsen keripik tempe sagu khas kota Malang
BalasHapus