Tidak salah jika dikatakan bahwa buku adalah jendela dunia. Bagaimana tidak? Kita bisa merasakan suasana di kota hingga negara lain, dengan hanya membaca buku. Lebih kias lagi, kita bisa menciptakan imajinasi yang berbeda dari kehidupan nyata. Dengan baca buku-bukunya Dan Brown yang apik menjelaskan sisi negara ini dan itu, hingga baca bukunya J.K Rowling dalam serial Harry Potter membuat saya terpukau akan imajinasi dunia sihir. Membaca buku tidak heran menjadi salah satu hobi yang cukup banyak diminati, mulai dari anak kecil hingga yang sudah berumur lanjut, dari yang ekonomi terbatas hingga yang berkecukupan, juga dari yang introvert hingga extrovert. Buku bisa jadi teman siapa saja.
Saya sendiri sudah menyukai membaca buku sejak kecil. Dimulai dengan langganan bobo. Tahu kan? Majalah buat anak-anak yang sampai sekarang masih eksis. Saat sekolah pun saya paling senang dengan buku bahasa Indonesia. Tapi bukan pelajarannya yang saya baca, saya mencari cerpennya aja wkwkw.
Beruntung, sejak kecil diajarkan orang tua untuk senang membaca. Bahkan saat remaja, Papa juga berlangganan majalah komputer dan hp yang juga pas dibaca buat kami. Saya pun sudah mulai mengenalkan buku pada si kecil bahkan sebelum berusia 1 bulan. Saya menuangkan cerita ini dalam sebuah antologi pertama saya hasil sayembara menulis yang berjudul "Sederet Cerita Para Pencinta Buku" (#promodikit 😆).
Saat sudah emak-emak gini, ketemu sebuah komunitas yang mengajak untuk membaca buku minimal 1 minggu 1 buku. Mereka tidak sekadar mengajak, tapi juga mendorong kita untuk menulis review, yang menjadikan itu sebagai laporan bahwa kita telah membaca buku. Kemudian para admin akan membuat presensi apakah ada rapor merah atau tidak. Jika kita berhasil membaca minimal 4 buku dalan sebulan, kita akan mendapatkan sertifikat. Bahkan jika kita membaca paling banyak, bisa mendapatkan hadiah. Komunitas apa? Namanya @gerakan_1week1book. Kalian bisa kepoin deh akun instagramnya. Ingat baca peraturan baca dan review sebelum join ya.
O iya berbicara tentang buku, saya mau bahas mengenai 5 rekomendasi buku yang yang mungkin bisa mengubah sudut pandang dan cara berpikir kita. Kata 'mungkin' berarti bisa jadi efeknya beda ya, hehe. Mungkin ada yang bacanya jadi biasa aja atau enggak ngefek sama sekali. Kelima buku ini ada beberapa yang saya sudah review, ada yang belum selesai saya baca.
Buku apa saja? Yuk langsung dikepoin :
1. Seni Hidup Minimalis - Francine Jay
Source : IG @rahma_bookstore |
Buku yang masih menjadi top 10-nya gramedia selama berbulan-bulan ini memang memikat para pembacanya termasuk saya. Saya yang dulunya senang beli baju jika nyantol di hati meski dikit, atau senang beli properti kartun Spongebob yang lucu-lucu, malas beres-beres, numpukin ini itu, sekarang menjadi berpikir dua kali jika berbelanja, nyusun strategi buat nyusun barang, dan mulai (agak) rajin beres-beres, hehe.
Meski bukan hanya buku ini yang pernah saya baca berkaitan dengan 'barang', tapi buku ini yang paling menawarkan konsep dan praktik yang jelas dari A hingga Z. Jadi begitu mudah dipraktikkan langsung. Bahkan, dulu saya traveling 3 minggu saja bawa lebih dari 7 gamis, kini tinggal di Surabaya 2 bulan saya hanya membawa 4 gamis. Pola pikir bahwa kita bisa tetap bertahan hidup saat traveling/tanpa banyak barang menandakan bahwa kita memang tidak selalu butuh dengan barang-barang yang ada di rumah.
2. Why A" Student Work for "C" Student and Why "B" Student Work for Government - Robert Kiyosaki
Source : IG @buku_para_pebisnis |
Buku ini saya baca waktu saya masih bekerja. Sayangnya belum selesai saya baca sudah dimakan rayap saat liburan, hiks. Terpaksa saya buang. Pak Robert memang memiliki banyak buku best seller yang berkaitan dengan finansial. Dari judulnya saja bikin penasaran sambil manggut-manggut enggak?
Mengapa murid yang mendapatkan nilai A justru bekerja pada murid yang dulunya mendapatkan nilai C? Dan mengapa murid yang mendapat nilai B (rata-rata), bekerja pada pemerintahan?
Memang tidak semua tapi jika kita lihat kondisinya memang banyak di mana pengusaha dibandingkan karyawannya, justru yang memiliki gelar adalah si karyawan. Meski banyak juga pengusaha yang berpendidikan tinggi. Tapi tentu jadi menarik apa yang melatarbelakangi kondisi seperti itu.
3. Re: - Mamang Suherman
Source : IG @pohontomat |
Buku ini adalah sebuah novel. Bukan sembarangan novel, karena buku ini berdasarkan kisah nyata. Secara tidak langsung buku ini mengubah sudut pandang saya mengenai kehidupan (maaf) PSK di luar sana. Tepatnya PSK lesbian.
Re: adalah tokoh utama novel tersebut. Kang Maman (yang biasa menjadi panelis di Indonesia Lawak Klub) adalah saksi hidup Re:. Saya tidak bisa berhenti mengalirkan air mata dan mengambil banyak pelajaran dari buku ini. Dan pasti, rasa syukur terus terucap tatkala tahu bahwa banyak orang yang hidupnya berjuang lebih berat dibanding kita.
4. Disleksia - Olivia Boby, dkk.
Source : IG @pohontomat |
Bukuyang saya baca via ipusnas ini juga sangat menarik. Siapa sangka tokoh-tokoh dunia yang terkenal cerdas adalah pengidap disleksia? Bahkan Deddy Corbuzier dan anaknya pun juga pengidap disleksia. Lantas apa itu disleksia?
Anak-anak yang tidak lancar membaca, sering terjatuh, dan sebagainya sering dikatakan sebagai anak yang bodoh. Ternyata anak-anak seperti itu kemungkinan besar mengidap disleksia! Sebuah kelainan namun bukan tanda kebodohan. Justru anak dengan pengidap ini memiliki kejeniusan lain yang tidak dimiliki anak normal lainnya.
5. Bidadari Bumi 9 Kisah Wanita Saleha - Ustadzah Halimah Alaydrus
Source : IG @pohontomat |
Buku tipis yang suami dapat dari souvenir sebuah acara ini ternyata sangat luar biasa. Buku ini berdasarkan kisah nyata, dan membuat kita berpikir lagi tentang apa yang kita lakukan selama ini.
Nah itu dia 5 rekomendasi buku yang mungkin bisa mengubah sudut pandang dan cara berpikir kita. Baidewei dari kelima buku di atas, adakah yang pernah kamu baca? Share yuk pengalamannya 🤗.
Sincerely,
Di antara kelima bukunya baru RE yang pernah aq baca hikssss, keren2 ih buku yg lainnya apalagi ttg motivasi dn gaya hidup
BalasHapusHayo Kak dibaca. Banyak yang di ipusnas hehe
Hapus